Doa yang Tertahan
Doa yang Tertahan
Ya Allah, bolehkah aku berharap?
Bolehkah aku menaruh hati pada seorang pria?
Bolehkah aku menyebut namanya dalam sujudku yang paling dalam?
Aku takut, ya Rabb…
Takut semua hanya akan sia-sia.
Takut doaku ditujukan untuk seseorang yang bukan Engkau tetapkan untukku.
Aku sadar diri, takut telah mencintai seseorang lebih dari seharusnya.
Takut cinta ini melangkahi cinta yang seharusnya hanya untuk-Mu.
Tunjukkan aku jalan, ya Rabb…
Aku malu. Jika semua ini diputar ulang di hari akhir,
aku malu atas perasaanku yang terlalu dalam.
Ya Allah…
Aku hanyalah wanita biasa,
hidupku penuh dengan dosa dan kesalahan.
Agamaku masih jauh dari sempurna.
Ampuni aku, ya Rabb.
Bahkan aku sudah lupa caranya menangis.
Aku berkata tobat, namun sering kali mengulangi kesalahan yang sama.
Bolehkah aku, yang penuh dosa ini,
memimpikan untuk bersanding dengan hamba-Mu yang Engkau jaga?
Aku merasa tak pantas.
Hanya wanita yang berdebu, tapi berani berharap pada pangeran pilihan-Mu.
Ya Allah, aku belum pernah sungguh-sungguh berdoa soal jodoh.
Tapi hari ini, izinkan aku…
Izinkan aku yang hina ini memohon, walau dengan segala kekurangan dan rasa malu.
Apakah Engkau akan menggerakkan hatinya?
Ataukah Engkau akan membuatku terluka,
agar aku bisa bertemu dengan jodoh yang sejati menurut-Mu?
Aku mencintainya karena-Mu.
Meski rasa ini perlahan memudar,
aku memilihnya karena agamanya, karakternya, dan sedikit yang aku tahu tentangnya.
Bolehkah, ya Allah?
Komentar
Posting Komentar